Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah
suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan
menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam
melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini menyebabkan melemahnya
tubuh dalam melawan penyakit.
“Selamat Hari AIDS, Jauhi Penyakitnya, Jangan Jauhi Orangnya”
Penyakit
ini sudah menjadi momok menakutkan. Selain, belum ada obat yang dinyatakan bisa
menyembuhkan para penderita AIDS, ternyata dari beberapa data yang diperoleh,
kasus terinfeksi HIV ataupun positif mengidap AIDS semakin meningkat. Data Ditjen
PP & PL, Kemenkes, melaporkan kasus kumulatif HIV/AIDS
pada periode 1 April 1987 sd 31 Maret 2013 tertanggal 17 Mei 2013.
Data yang dimuat oleh Syaiful W Harahap dalam
tulisannya di kompasiana.com ini
secara tertulis ingin memperlihatkan bahwa total ada 147.106 Kasus HIV/AIDS
yang tercatat di Indonesia sampai Maret 2013 Statistik AIDS (3/7/2013). Khususnya
di daerah Sulawesi Selatan ada sekira 4.583 kasus dengan total terinfeksi HIV
sebesar 3.116 orang dan positif AIDS sebesar 1.467 orang.
Dari data pun mengungkap selama tahun 2013, pada periode bulan Januari-Maret
2013 jumlah kasus AIDS yang baru terdeteksi sebanyak 460. Terdeteksi pada
kelompok umur 30-39 tahun (39,1%), 20-29 tahun (26,1%) dan 40-49 tahun (16,5%).
Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Faktor risiko atau
penularan hubungan seksual tidak aman yaitu tidak memakai kondom pada
heteroseksual sebanyak 81,1%,
penggunaan jarum suntik berganti-ganti pada penyalahguna narkoba sebanyak 7,8%, dari ibu positif HIV ke anak sebanyak
5% dan LSL/Lelaki Seks Lelaki
sebanyak 2,8%.
Angka-angka dalam tabel diatas menampakkan dengan jelas
peringkat provinsi berdasarkan jumlah kasus AIDS. Tapi, kasus HIV di beberapa
provinsi akan menjadi ’ledakan AIDS’ sehingga jumlah kasus AIDS akan bertambah
di daerah-daerah
itu.
Papua
misalnya yang menempati peringkat pertama dengan kasus AIDS terbanyak di
Indonesia yakni 7.795. Selain itu, yang terinfeksi virus HIV ada 10.881 kasus. Begitu pula dengan Jawa Timur yang melaporkan 13.599 kasus
HIV. Dengan 6.900 kasus AIDS Jatim ada di peringkat kedua.
Kemudian
daerah kita sendiri, Sulawesi Selatan berada pada peringkat delapan untuk kasus
AIDS sebanyak 1.467. Namun, kota ini
memendam kasus HIV 3.116 yang akan
menetas menjadi kasus AIDS berikutnya.
Laki-laki yang tertular HIV melalui hubungan seksual dengan PSK menjadi
mata rantai penyebaran HIV di masyarakat. Itu karena melalui hubungan seksual tanpa
kondom di dalam dan di luar nikah. Celakanya,
program yang gencar dilakukan selama ini biasanya hanya di hilir, misalnya paling sering adalah tes HIV dan
penanganan kasus yang terdeteksi. Bukan pada akar masalah kenapa kasus ini bisa semakin
meningkat. Maka, tinggal menunggu waktu saja untuk ’ledakan” AIDS. Kasus-kasus HIV di masing-masing provinsi itu
ibaratnya itu menyimpan bom waktu, yang kemudian akan meledak pada waktunya dan menambah deretan angka penderita AIDS di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar